Jumat, 13 Juni 2014

Tanya Jawab -- Antara Remaja dan Kegiatan Menggambar

Dari sebuah grup tertutup berisi orang-orang dengan kesukaan yang sama, yaitu menggambar. Melalui media Facebook, saya membuka sesi tanya jawab kecil-kecilan seputar hobi kami.

Ini dia teman-teman yang dengan sukarela menjawab pertanyaan-pertanyaan dari saya~

  • Nada Kamilia (16 tahun) – Tanggerang Selatan.
  • Rekka Angel (15 tahun) – Jakarta.
  • Defi Rahmat Mulia (19 tahun) – Bukittingi, Sumbar. 
  • Bella Insyirah Yunita (18 tahun) – Jakarta.
  • Fransiskus Rivianda Rian Anthony (20 tahun) – Sleman.
  • Ami (19 tahun) – Semarang.
  • Deo Rezeki(18) – Surabaya.  
Silakan Disimak~


Awal mula kesukaan kalian terhadap gambar-menggambar tuh kayak gimana dan dari umur berapa? Misalkan dari SD, karena lihat temen ngegambar terus jadi belajar, dll.
Nada - suka gambar dari SD, terus sempet down karena dikatain terus gambarnya jelek, tapi waktu SMP suka lagi. Karena pengaruh temen juga sih.

Rekka - suka gambar dari belom masuk TK, tapi suka manga sejak kelas 3 SD gara-gara temen ngaji ku gambar tokyo mew mew gitu dan yang pasti aku gak suka mewarnai dari dulu pake krayon. ;w;

Defi - dari SD udah suka ngegambar..

Bella - aku dari SMP kelas 2, terus gambarnya dikatain jelek sama gebetan *sobs* eh, pas lulus gebetan pindah ke tempat lain, lalulah serius gambar, pengen nunjukin kalo aku bisa lebih baik dari yang dulu.

Fransiskus - suka gambar?? Sejak umur 2 tahun. Gara-gara keseringan lihat dragon ball, terus sering coret-coret di buku... Nggak taunya malah jadi kayak sekarang. (hebat yu QwQ)

Ami - ane lupa, mungkin sekitar masih 4 tahun. Gara-gara liat magic english, ada serial princess.
Suka ngegambar stickman di sprei pake lipstik ibu atau pake spidol. Atau di tembok pake crayon.

Deo - dari umur 4-5 tahun kalau gak salah, ngeliat kakak ngegambar komik, jadi senang ngegambar karakter anime atau kamen rider yang ditonton di tv 8'DD tapi baru aktif ngegambar sejak kelas 2 SMP sih, pas naruto booming. :'3

Bagi kalian, kegiatan menggambar tuh sebagai apa sih? sebagai hobi, pekerjaan, tujuan hidup, atau tempat pelampiasan aja? Kasih option lain juga boleh 'w')

Nada - hoby tapi pengen juga ngambil pekerjaan di bidang gambar.

Rekka - Hobi, pekerjaan, tujuan hidup.

Defi - hobi..mungkin, soalnya ngegambar kalo ada mood. Tapi sekarang susah banget mau ngegambar 
lagi >< ..

Bella - awalnya pengen pamer, lalu jadi hobi.

Fransiskus - menggambar itu passion, bisa jadi apapun... Kalo emang bisa dibuat kerja, kenapa enggak?? Lebih baik kembangin bakat yang ada dan bekerjalah denga bakat mu..

Ami – all.

Deo - hobi, tapi pengen juga ambil kerja di bidang gambar.

Apa yang paling kalian suka buat digambar? Dan kenapa kalian menyukainya? 'w')
Nada - biasanya orang ganteng, well siapa yang nggak suka orang ganteng?

Rekka – orang, cewek moe atau cowok ikemen itu bikin bahagia.

Defi - cowok.. Coba bikin cewek malah kelihatan kayak cowok..

Bella - apa aja kan? Mata. Entah kenapa gambar mata itu asyik. Mungkin mata itu = ekspresi. Maksudnya beda tatapan beda ekspresi, apaan sih maksudnya. *tendang

Fransiskus - yang disuka saat ngegambar adalah bagaimana imajinasi bekerja, dan dari imajinasi itu menggerakan badan untuk bergerak, meskipun kadang fail ato malah depresi sendiri di depan kertas. Tapi kayak gitu enak, bisa mengeluarkan imajinasi dengan cara corat-coret.

Ami – mata. Mata itu sumber dari ekspresi. Dibilang "mulut bisa bohong, tapi mata enggak" ya menurut ane dari situ. Selain itu, menggambar mata yang tepat bisa membuat gambar terkesan lebih hidup.

Deo - moe shota dan loli. Yah tau ajalah wahahah xD /slap

Susah nggak sih mengembangkan hobi gambar di lingkungan sekitar kalian? Terus apa penyebabnya? Misalnya: keluarga nggak dukung kita gambar, dsb.
Nada - well, awalnya sih nggak di dukung, tapi lama-lama bakal didukung juga kok.

Rekka - antara nggak didukung sama dukung, nggak jelas. Soalnya bokap nyuruh saya masuk IT, tapi ngedukung saya, contohnya dibeliin pen tablet..

Defi - biasa aja sih.. Tapi dulu kalo udah sibuk sendiri sama ngegambar dikomenin ngapain ngegambar kalo nggak di "publish” & saya emang nggak PD sih.. Gambarnya masih nggak karuan..

Bella - 50-50. Gampang enggak, susah juga enggak. Keluarga dukung sih, enggak ke gambar tapi, lebih ke lukis (oke apa beda gambar ama lukis?) Maksudnya keluarga ngelarang aku buat gambar makhluk hidup. Yah you know why lah, klise. tapi buat ngegambar hal yang lain di bebasin, temen temen juga banyakan anak seni, jadi masih ada sangkut pautnya tentang gambar menggambar. OwO)d

Fransiskus - kalau dibilangnya susah atau enggak, itu tergantung dari usaha awal kalian... Dulu sempet nggak diizinin, Tapi kalo mau ada usaha, pintu kedepannya terbuka lebar  (ngomong apa sih?)

Ami - susah. Ortu kurang sependapat karena katanya "mau jadi apa", alat-alat yang mahal kalau mau lebih berkualitas, orang-orang sekitar yang kurang mengerti dan kurang menghargai seni, dan pertarungan melawan mood.

Deo - nggak susah sih sebenarnya, tinggal akunya aja yang harusnya bisa memanfaatkannya semaksimal mungkin.. *ngekos diluar kota jadinya bebas vroh 8DDD /slap

-karya Nada Kamilia-


Para pembaca juga jangan mau kalah ya buat mengembangkan hobi & bakat masing-masing! :D Nggak ada keberhasilan yang instan, teman-teman yang saya tanyakan ini semuanya mulai dari nol, kok. Walaupun agak susah membagi kegiatan menggambar dengan tugas-tugas sekolah/kuliah, sampai urusan pekerjaan, tapi terus berusaha :)

Kamis, 29 Mei 2014

Berinteraksi dengan Hatsune Miku, melalui Oculus Rift

hey ho! udah pada tau dong, tanggal 28-29 Mei kemarin Hatsune Miku dateng ke Indonesia tepatnya di Jakarta, dan tampil di konser yang diadain di Jakarta Convention Center alias JCC. Bersamaan sama konsernya, dibuka juga Miku Expo yang menampilkan berbagai hal tentang Miku, mulai dari patung seukuran aslinya, poster, nendoroid, dsb. Dan saya masih sedih lantaran nggak bisa dateng... *hiks.


konser nya nih~



Nah, ternyata selain teknologi hologram yang bisa menghadirkan sosok Hatsune Miku (dan kawan-kawan) ke depan banyak orang, ada juga teknologi Virtual Reality yang memungkinkan penggunanya untuk bisa bersalaman, tidur bareng, bahkan berciuman dengan Hatsune Miku.

Penjelasan Singkat
Jadi perwujudan virtual ini dilakukan dengan menggunakan semacam kacamata yang disebut Oculus Rift. Di dalamnya terdapat dua lensa, satu untuk setiap mata, yang mengarah pada layar LCD tunggal. Layar tersebut memberikan dua gambar terpisah, satu untuk masing-masing mata. Ketika kita menggerakkan kepala, pandangan yang kita dapatkanpun akan bergerak sesuai dengan kepala kita.



Event Handshake bareng Miku
Di Jepang sana, pernah diadain event handshake (event salaman bareng idola) sama Hatsune Miku. Berhubung Miku itu beda dimensi sama kita (wong konsernya aja pakai hologram), jadi jabat tangannya pakai teknologi ini deh. Jadi penggunanya memakai kacamata Oculus Rift, lalu jabat tangan sama.. yah, tangan bohongan gitu. Dan, eng ing eng, si pengguna akan merasa berjabat tangan dengan Hatsune Miku. 


Ini dia event handshakenya. 



Ini dia yang bikin saya penasaran. Beneran nggak sih berasa salaman sama Miku? Kalo konsernya sih (berdasarkan review orang-orang yang dateng, dan video-video konsernya), saya yakin pasti memuaskan, karena katanya gerakan dan sosok dia kelihatan mulus dan jelas, alias seperti dia hadir di sana. 

Lanjut ke Oculus Rift, katanya bisa bikin kita tidur dan ciuman bareng Miku juga. Beh, kayak gimana lagi, tuh?


Ciuman sama Hatsune Miku? 
Dengan bantuan sensor infra merah milik Wii remot, dan 4 lampu infra merah yang terdapat di tiap sudut dari alat tersebut yang membantu melacak gerak kepala penggunanya. Kemudian dua servometer di bawah Wii remot juga akan membuat Miku mendekatkan mukanya secara selaras dengan gerakan penggunanya. Seperti halnya jabat tangan dengan Miku yang membutuhkan tangan palsu, ciuman dengan Miku juga butuh bibir palsu dong :p Kabarnya "bibir" ini menggunakan bibir karet. Bisa juga menggunakan bantal, udara, atau kalau niat bisa juga gunakan temanmu untuk merealisasikan "bibir" tersebut.





Menurut sumber yang saya baca, pada awalnya Miku masih malu-malu dan canggung. Pengguna juga memiliki pilihan untuk membiarkann Miku menciumnya di pipi jika pengguna masih terlalu malu untuk mencium di bibir. Jika terlalu bersemangat, gigi pengguna mungkin akan bertabrakan dengan gigi Miku, dan dia akan ngambek, tapi jika si pengguna menciumnya dengan lembut, maka dia akan bahagia. 
Soal bagaimana caranya gigi mereka bisa bertabrakan, itu saya juga bingung ^^".


Nggak punya temen tidur? sama Miku aja!
Diperlukan sebuah sensor bernama HMD Sensor yang akan mendeteksi pergerakan penggunanya, dan jika sudah memasuki mode penggunaan Oculus Rift, karakter virtual akan muncul di depan penggunanya. Dalam hal ini, Hatsune Miku, yang berarti, pengguna bisa menggunakan karakter virtual lain selain Hatsune Miku.



Menurut sumber, Miku akan membalas dengan senyuman manis saat penggunanya mengucapkan "selamat malam" atau "selamat tidur", dan dia akan tertawa kecil atau tersenyum sambil tersipu saat penggunanya melakukan kontak mata dengannya. Masih banyak reaksi-reaksi lain yang akan ditunjukkan apabila dia (Miku) diajak bicara. 

Terus, mereka ikut tidur nggak, ya? Ternyata, mereka akan terus terjaga dan tetap akan bereaksi terhadap setiap tingkah laku kita saat kita tertidur. Waduh, berasa diawasin gitu dong, ya. 




Memang nggak habis-habis ya usaha manusia melampaui dimensi dan berinteraksi dengan karakter yang nggak ada di dunia nyata. Kok bisa gitu? Mungkin karena nggak ada manusia di bumi ini yang sanggup menyamai karakter dua dimensi kesukaan kita (ceilah). 

Menyukai karakter beda dimensi sih boleh-boleh saja, tapi jangan lupa sama dunia nyata, ya~~

Btw, saya punya foto menarik buat penutup. Seorang horseman di depan patung Miku seukuran manusia asli  di Miku Expo Indonesia, hari pertama.. 



Eh, ada lagi lho, yang ini saya dapat dari Diamond Dust~ Kelihatan nggak negi raksasa yang mereka pegang? ^^


Sumber: Harajuku Playground on FB, jurnalotaku.com, google.


Rabu, 28 Mei 2014

Tutorial Mewarnai Gambar Kepala Perempuan (manga style)

Kali ini saya mau sharing tutorial mewarnai bagian kepala. Perlu diketahui, style yang saya gunakan merupakan manga style, atau gambar dengan gaya mirip komik jepang (manga). Satu lagi, gambar ini dibuat manual menggunakan pensil dan pensil warna. 

Sebenarnya, saya nggak ngerasa punya banyak ilmu buat dibagikan, jadi saya share yang sudah saya lakukan saja. Sebelumnya maaf fotonya agak burem, maklum pakai kamera hp.

Oke langsung aja. 

  • Pertama, gambar sketsanya dulu. Untuk sketsa saya gunakan pensil B, jadi goresan nya tipis.


  • Lalu, mulai warnai bagian kulitnya. Untuk warna dasar, saya gunakan warna cream. 

  • Tambahkan warna coklat kemerahan untuk shading pada bagian kulit. Buatlah bayangan sesuai arah datangnya cahaya yang sudah kamu tentukan. Di sini saya mengambil arah cahaya dari kiri atas. Boleh juga tambahkan blush untuk pipinya.


  • Masuk ke bagian mata. Pertama warnai biji mata dengan warna dasar, tambahkan warna putih untuk efek pantulan cahaya. Jangan lupa tambahkan shading abu-abu di bagian putih bola mata, sekedar untuk menunjukkan kalo bola matanya nggak rata gitu aja :3 

  • Lanjut, tambahkan warna yang lebih gelap pada matanya. 


  • Sekarang, ke bagian kesukaan saya, rambut. Pertama, warnai dengan warna dasar, di sini saya pilih pink muda. Sisakan juga warna putih untuk pantulan cahayanya. Eits, hampir lupa warnain kupingnya. 


  • Mulai tambahkan bayangan untuk rambut, saya pakai warna pink tua. Dan, tetep, selalu perhatikan arah cahayanya.


  • Warnai shading yang lebih detail, di sini saya pakai warna ungu. Jangan takut untuk menggunakan warna yang berbeda-beda. Biasakan untuk selalu mengikuti alur rambut.


  • Pakai warna hitam untuk lebih menegaskan beberapa bagian. Kamu bisa tambahkan helai-helai rambut lagi supaya lebih detail.


  • Nah, lanjut ke mulut. Sekali lagi maaf fotonya burem... Gunakan warna merah untuk lidah, abu-abu untuk gigi, dan hitam untuk menegaskan. Karena giginya melengkung, jadi tambahkan warna abu-abu lebih gelap pada bagian yang melengkung ke dalam, sedangkan gigi bagian depannya lebih terang. 




  • Lalu warnai bajunya. Karena di sini saya hanya menjelaskan soal kepala dan sekitarnya, jadi bagian bajunya saya skip ya :) 



  • Terakhir, background. Background bisa terserah kamu. Di sini pun background saya hanya asal bikin hahha. 


    Jadi deh :) oh iya, urutannya bisa terserah kamu kok, mau mata duluan atau rambut duluan. Tapi menurut saya, lebih baik dimulai dari warna yang paling tipis, dalam gambar ini, kulitnya. 

    Jangan takut mengkombinasikan warna-warna. Nggak harus warna pink tua atau ungu untuk shading dari pink muda. Ambil aja warna lain, misalkan biru atau ungu untuk shading dari hijau tosca :3

    Gaya ini nggak harus kamu tiru mentah-mentah, coba-coba aja gaya gambar dan mewarnai sebanyak-banyaknya, biar kamu bisa cari mana yang paling nyaman buat kamu :) 

    Semoga bermanfaat yaa~



Senin, 26 Mei 2014

Ke Sayum Sabah, Outbond atau Perang?

Tanggal 23-25 Mei kemarin, sekolah saya ngadain outbond ke Sayum Sabah. Terus kenapa kok judul nya perang? yah karena capeknya kayak abis perang. Oke berlebihan sih kalau disamain sama perang. Tapi emang kok capeknya ampun-ampunan haha..

Nasi pun Terasa Pahit, dan Makan bagai di Medan Perang
Ciee lagi-lagi pakai istilah perang.. Jadi makan pertama kami tuh di taburin semacem obat gitu (katanya sih obat buat bikin darah kita pahit, biar nggak digigit nyamuk), dan hasilnya makan siang yang udah disiapin enak-enak dari rumah, jadi pahit aneh gitu rasanya (x_x)
Makanan yang rasanya udah absurd itu ternyata harus dihabiskan dalam waktu 5 menit, dan yang nggak habis dalem waktu segitu, harus nyampurin makanan mereka ke dalem satu kuali, dan mereka harus makan rame-rame dari kuali itu. Untung saya nggak kena.
Nggak cuma itu aja makanan yang harus dihabisin dalam waktu 5 menit, tapi makan malem dan makan-makan yang lainnya juga dikasih waktu, malah ada yang 3 menit. Alhasil makan udah kayak dikejar setan deh tuh, nggak pake dikunyah, langsung telen aja gitu.

Sedikit-sedikit, Push-up
Yah, salah sedikit aja, kami harus push-up. Bahkan kalah dalam game pun hukumannya push-up. Nggak cuma push-up aja sih hukumannya, tapi beragam, kadang disuruh berendam di sungai, disuruh guling-guling di rumput, hidung disentil, telinga dijewer, bahu ditabok, dan lain-lain, dan seterusnya, dan sebagainya.

Nyemplung ke Kolam Lumpur Menjelang Tengah Malam
Waktu itu kalau nggak salah udah jam 11an, kami disuruh ngelilingin area kegiatan outbond kami dalam rangka "jerit malam" dengan jumlah 2 orang, malah ada yang sendirian. Petunjuk kami cuma cahaya lilin di titik-titik tertentu sama tali.
Masalahnya bukan serem atau gimana, emang sih sepanjang rute kadang kami ditakut-takutin. Aksi nakut-nakutinnya sih nggak serem. Masalahnya rute sama perintah yang dikasih di spot tertentu tuh rada gimana gitu. Ada bagian dimana kami harus jalan di dalam semacem parit berlumpur gitu. Terus ada bagian dimana kami disuruh nyemplung ke dalam kolam berlumpur, ngoles muka pakai lumpur dan berendam sampai airnya setinggi bahu. Pikiran yang udah pengen tidur berselimut hangat langsung beralih jadi pengen mandi.

Malam Kedua, Berurai Air Mata
Di malam kedua, kami dikumpulin di ruangan Aula, di sana kami disuruh berdiri melingkar, lampu dimatiin, penerangan cuma berasal dari satu lilin di tengah-tengah lingkaran. Udah ketebak dong kami diapain? Itu lho, acara-acara dimana semua siswa merem alias tutup mata, sementara si pembina bicarain dan suruh kami bayangin hal-hal sedih yang berhubungan sama orangtua, gimana kurang ajarnya kita selama ini ke ortu kita yang udah besarin kita sampai sekarang, sambil diputerin lagu tentang orangtua. Yah bisa bayangin, kan? Untung abis nangis-nangisan masih banyak kegiatan yang ujungnya bikin ketawa-ketawa juga..

Arus Sungainya Banyak Makan Korban 
Bukan korban jiwa sih, melainkan barang-barang peserta outbond.. Piring atau gelas hanyut pas cuci piring, yang paling sering sih pas mandi-mandi di sungai. Pasta gigi, sabun, sampo, helm sikat gigi, bahkan kaus kaki semua lenyap ditelan arus, hahha. Kadang malah sampai pontang panting ngejar peralatan mandi yang hanyut, walaupun ujung-ujungnya nggak dapet juga.

Pulang ke Rumah, oh Indahnya
Mungkin karena peraturan yang ketat dan kegiatan yang padat, pulang ke rumah masing-masing jadi moment yang paling ditunggu-tunggu kebanyakan peserta outbond.. Entah itu udah kangen orangtuanya, kangen kucingnya, atau malah udah kangen kasur sama bantal guling dan pengen langsung melakukan hibernasi.



Sebenarnya masih banyak pengalaman yang belum diceritain di sini, tapi mungkin itu sebagian penggalan-penggalan pengalaman lucu, seru dan bikin pegel selama kami outbond di Sayum Sabah. Kalau dirangkum secara keseluruhan, saya pribadi sih nggak menyesal ikut outbond ini, melainkan pasti menyesal kalau nggak ikut. Dan, makasih banyak buat seluruh panitia dan instruktur, mau repot-repot melatih kedisiplinan buat murid-murid manja kayak kami. Semoga ada manfaat yang bisa diambil, dan buat teman-teman yang sudah atau akan mengikuti outbond yang mungkin rada-rada bikin kita mau mati, jalanin aja, itu semua buat kebaikan kita kok.. :)


oh iya, foto-foto nggak bisa saya tampilin, karena selain dilarang bawa kamera atau hp, foto-foto hasil dokumentasi juga dirahasiain dari murid dengan alasan privasi. Tapi kalau semisal saya dapet foto-fotonya, pasti saya upload kok (>wO)/

Selasa, 20 Mei 2014

Lagi-lagi karna Tugas Sekolah ^^"

Yuu-huu~!

Oke jadi kali ini ada tugas sekolah yang mengharuskan murid buat bikin blog. Dan karna alesan itu, maka dibuatlah blog saya yang kesekian ini. Kenapa yang kesekian? Karena dulu pas saya masih SMP juga pernah disuruh bikin blog sama guru. Terus kenapa nggak pakai blog yang lama? Yah apalagi kalo bukan karna lupa :p Lupa e-mail sama passwordnya, bahkan lupa link blognya..
Soal ini blog mau diisi apa, itu masih urusan nanti ;3

Jadi dengan ini, blog kesekian saya resmi dibukaaaa :v Semoga semua yang berkunjung ke sini bisa dapet keuntungan deh, entah itu merasa terhibur atau malah nambah ilmu (amin~).
Yosh! mohon dukungannyaaa >w<)/